Bismillah...
Kelompok 8 berkesempatan jadwal manggung nya malam ini. Presentasinya berjudul "Fitrah Seksualitas Anak. Berikut riview nya :
"Fitrah Seksualitas Anak"
Fitrah seksualitas adalah pola berfikir yang di aplikasikan berupa tindakan, sikap dan perilaku seseorang yang dilihat sesuai dengan norma dalam budaya masyarakat yang mencirikan status gendernya apakah dia perempuan atau laki-laki (Harry Santoso, 2017). Dalam pengertian tersebut maka jelaslah bahwa secara fitrah manusia itu dilahirkan hanya dua pilihan: yaitu laki-laki atau perempuan. Maka jika ada selain itu, maka bisa disebut sebagai penyimpangan fitrah seksualitas.
Untuk apa ada pendidikan fitrah seksualitas pada anak ?
A. Supaya anak mengetahui status /identitas gendernya.
Karena identitas gender bukanlah sesuatu yang otomatis melekat pada diri anak, karena di setiap titik proses tumbuh kembang sesungguhnya anak aktif membentuk diri mereka tentang makna menjadi perempuan atau menjadi laki-laki. Jadi kesadaran identitas gender pada anak dipengaruhi oleh faktor fisik (gen), sosial, dan psikologis. Faktor gen memicu hormon dan berkembang menjadi karakteristik seksual yang bersifat internal (bentuk tubuh, jenis vocal, dll) dan eksternal yang akan mempengaruhi perilaku.
B. Pembentukan Konsep Diri Awal
Ketika identifikasi gender berhasil anak selesaikan, maka anak akan mampu mengembangkan skema gender berupa pengaturan tubuh sampai ke pengetahuan bagaimana SEHARUSNYA menjadi laki-laki atau perempuan yang akan teraplikasi dikehidupan sehari-hari hingga mereka dewasa.
Lalu apa saja gejala penyimpangan fitrah seksualitas ?
Umumnya individu yang mengalami penyimpangan fitrah seksualitas akan terlihat haus kasih sayang akan sosok panutan yang hilang perannya. Jika perempuan dan kehilangan sosok ayah, maka dia haus kasih sayang dan cinta seorang ayah, tindakannya akan selalu mencari lelaki yang bisa memuaskan kebutuhannya tersebut. Hasil akhir kerusakannya adalah tindakan seks bebas (Nauzubillah). Ketika sudah berkeluarga, maka dia tidak mampu mencintai suaminya sendiri apalagi menjalankan perannya sebagai Ibu.
Lalu bagaimana dengan sosok Laki-laki yang kehilangan fitrah seksualitasnya dan kehilangan peran Ibu? Maka laki-laki tersebut mempunyai potensi untuk mudah melecehkan perempuan, seks bebas dan play boy. Tingkat kerusakannya adalah anak menyimpang menjadi Guy (nauzubillah).
Lalu bagaimana cara mendidik Fitrah Seksualitas ?
Pendidikan fitrah seksualitas BERBEDA dengan pendidikan sek. Pendidikan fitrah seksualitas dimulai semenjak dari bayi lahir. Pendidikan fitrah seksualitas memerlukan pendekatan yang berbeda pada setiap tahapan usia anak. Berikut tahapannya :
1. Usia 0 sd 2 tahun
Anak laki-laki dan anak perempuan di dekatkan dengan ibunya, tahapan ini bisa terpenuhi alami pada proses menyusui.
2. Usia 3 sd 6 tahun
Anak laki-laki dan anak perempuan harus dekat dengan Ayah dan Ibunya sebagai proses penyeimbangan Emosi dan Rasional.
3. Usia 7 sd 10 tahun
Anak laki-laki harus dekat dengan ayahnya untuk menggeser Ego sentris menjadi Sosio sentris dan masuk perintah sholat. Anak perempuan didekatkan dengan ibunya agar peran keperempuan dan peran keibuannya bangkit.
4. Usia 10 sd 14 tahun
Pada usia ini kategori puncak fitrah seksualitas dimulai, serius menuju peran kedewasaan dan pernikahan. Karena diusia ini peran biologis secara ilmiah Allah SWT munculkan. Anak laki-laki didekatkan ke Ibu dan anak perempuan didekatkan ke Ayah sebagai proses awal pengenalan sosok lawan jenis.
GOAL dari fitrah seksualitas adalah : Anak siap secara bertanggung jawab unttuk berperan penuh sebagai Ayah atau Ibu dalam rumah tangga melalui pernikahan, terencana dalam membangunnya, memahami adab dalam menjalankan perannya serta mampu menjadi tauladan yang baik untuk generasi berikutnya.
Semoga kita dapat menerapkan pendidikan fitrah seksualitas pada anak, supaya anak laki-laki tumbuh sebagai lelaki dan Ayah SEJATI, dan anak perempuan tumbuh menjadi Perempuan dan Ibu SEJATI. Aamiin
Daftar Pustaka:
Ust. Harry Santosa. Pendidkan Berbasis Fitrah. 2016.
Jane Brooks. The Process of PARENTING. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2011.
Laura A. King. Psikologi Umum. Salemba Humanika. Jakarta. 2010
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar