Malam ini yang tampil presentasi adalah kelompok 3,berikut review yang saya buat seperti dibawah ini :
🍁Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak Dengan Cara yang Diajarkan Rasulullah SAW🍁
_Bismillah.._
Orang tua adalah gerbang ilmu utama bagi putra-putrinya. Maka, sejatinya menumbuhkembangkan fitrah seksualitas adalah peran orang tua, dimulai sejak usia bayi hingga tanggungjawab pendidikan terlepas setelah putra-putri kita aqil baligh.
Satu yang perlu kita ingat bahwa peran sebagai orang tua telah Allah atur dalam firmannya, bahkan ilmu yang perlu kita tanamkan kepada putra-putri kita telah Allah tuangkan lengkap di dalam Alquran. Maka, tanamkanlah rasa cinta terhadap Alquran, agar terjaga setiap aspek kehidupan kita.
Menanamkan rasa cinta terhadap Alquran bisa diawali dengan menceritakan kisah-kisah (bagi bayi dan balita) dan membahas hukum-hukum yang termaktub di dalam Alquran (untuk usia 7 tahun ke atas). Sebab dialog antara orang tua dan anak adalah jalan ilmu yang luar biasa, sebagaimana ini telah dicontohkan oleh seorang yang shalih yang Allah abadikan dalam firmannya:
Luqman 31:13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”
Berikut adalah ayat-ayat Alquran yang menuangkan tentang hakikat lelaki dan perempuan.
1⃣."Laki-laki (suami) adalah pemimpin bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan).." [Annisa: 34]
2⃣."Wahai manusia, bertakwalah kepada RabbMu yang telah menciptakanmu dari diri yanh satu (Adam) dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.." (Annisa : 1)
3⃣.Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An-Nur 24:31)
4⃣.Al-Isra' 17:32
وَلَا تَقْرَبُوا ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
5⃣.Al-Ma'arij 70:31
فَمَنِ ٱبْتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْعَادُونَ
Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
6⃣.Hud 11:82
فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar,
*Usia 0-6 tahun*
Sebagian pakar menyebut usia ini sebagai golden age, sebab ia menjadi penentu apakah iman, ilmu, dan amal, ditanamkan sebagai benih unggul di dalam diri anak. Sebagaimana kita mengingat sejarah tentang orang-orang hebat dari golongan sahabat, tabi'in, dan ulama-ulama yang lahir setelahnya: mereka menjadi gemilang di usia belia karena pendidikan yang didapatkannya.
Maka, kita berikhtiar pula dengan memulai pendidikan seksualitas pada usia ini.
Mengenalkan gender: lelaki adalah ayah, perempuan adalah ibu. Bagaimana perbedaan nya secara fisik, penampilan, bahkan tugas-tugasnya di rumah. Juga perbedaan karakter saat menghadapi anak.
Menceritakan kisah bagaimana Nabi Adam as. diciptakan.. Bahwa ini menjadi cikal bakal lahirnya manusia di bumi. Menceritakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki tanggung jawab dan peran yang berbeda. Bagaimana seorang Muslim seharusnya menutup aurat dengan menceritakan sebab turunnya ayat hijab. Dst..
*Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak Usia 7-10 Tahun dengan Cara yang diajarkan Nabi*
Ini adalah perkembangan fitrah seksualitas karya Ust. Harry Santosa. Dari kolom diatas dapat dilihat bahwa usia 7-10 tahun merupakan usia pra-aqil baligh dimana anak belajar melalui simbol, aturan, budaya, lingkungan alam. Rasa keingintahuan anak semakin tinggi sehingga pada prinsipnya orang tua memberikan pendampingan terhadap anak mengenai pendidikan seksualitas ini sejak dini dan dilakukan secara bertahap, dan sesuai dengan aturan agama yang baku yakni berlandaskan Al-Qur'an dan hadits. Disini anak mulai belajar untuk lebih mandiri sehingga sebaiknya orang tua menjadikan anak sebagai worker/learner/explorer dan orang tua sebagai coach.
Berikut adalah cara yang diajarkan Nabi untuk mengarahkan kecenderungn fitrah seksualitas anak usia 7-10 tahun :
1.Anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah agar mendapat suplai “kelelakian” atau maskulintas, melalui interaksi aktivitas dengan peran sosial kelelakian, seperti berenang, memanah, berkuda, sholat ke masjid bersama, praktik menjadi khatib pada khotbah jum'at, memperbaiki sepeda motor/ ngoprek bersama, membantu ayah menjalankan usaha bisnis, dan kegiatan lainnya. Anak belajar dan mencontoh bagaimana seorang ayah menjadi pemimpin dan bertanggug jawab terhadap keluarganya.
Hal ini sesuai denga hadist :
Muhammad bin Wahb Al Harrani mengabarkan kepadaku, dari Muhammad bin Salamah, dari Abu Abdirrahim, ia berkata: Abdurrahim Az Zuhri menuturkan kepadaku, dari ‘Atha bin Abi Rabbah, ia berkata: aku melihat Jabir bin Abdillah Al Anshari dan Jabir bin Umairah Al Anshari sedang latihan melempar. Salah seorang dari mereka berkata kepada yang lainnya: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang” (https://muslim.or.id/26206-derajat-hadits-anjuran-mengajarkan-renang.html)
2.Anak perempuan usia 7-10 tahun juga harus didekatkan pada ibunya. Tujuannya agar anak melihat proses bagaimana seorang ibu menjalankan perannya. Seorang ibu menunjukkan dan mengajak anak perempuannya belajar melayani, menyayangi, menghangatkan suasana dalam keluarga. Anak juga perlu melihat dan diikutkan dalam bagaimana ibu taat pada sang aturan Allah, taat pada suami. Kedekatan yang dibangun tentulah harus melalui kegiatan yang meyenangkan.
3.Ayah menjelaskan mengenai alat kelamin laki-laki dan mimpi basah pada anak laki-laki dan ibu menjelaskan tentang alat kelamin perempuan dan haidh pada anak perempuannya. Penjelasan tersebut dapat disampaikan dengan metode simulasi seperti berikut:
Berikut adalah cara yang diajarkan Nabi untuk mengarahkan kecenderungn fitrah seksualitas anak usia 7-10 tahun :
1.Anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah agar mendapat suplai “kelelakian” atau maskulintas, melalui interaksi aktivitas dengan peran sosial kelelakian, seperti berenang, memanah, berkuda, sholat ke masjid bersama, praktik menjadi khatib pada khotbah jum'at, memperbaiki sepeda motor/ ngoprek bersama, membantu ayah menjalankan usaha bisnis, dan kegiatan lainnya. Anak belajar dan mencontoh bagaimana seorang ayah menjadi pemimpin dan bertanggug jawab terhadap keluarganya.
Hal ini sesuai denga hadist :
Muhammad bin Wahb Al Harrani mengabarkan kepadaku, dari Muhammad bin Salamah, dari Abu Abdirrahim, ia berkata: Abdurrahim Az Zuhri menuturkan kepadaku, dari ‘Atha bin Abi Rabbah, ia berkata: aku melihat Jabir bin Abdillah Al Anshari dan Jabir bin Umairah Al Anshari sedang latihan melempar. Salah seorang dari mereka berkata kepada yang lainnya: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang” (https://muslim.or.id/26206-derajat-hadits-anjuran-mengajarkan-renang.html)
2.Anak perempuan usia 7-10 tahun juga harus didekatkan pada ibunya. Tujuannya agar anak melihat proses bagaimana seorang ibu menjalankan perannya. Seorang ibu menunjukkan dan mengajak anak perempuannya belajar melayani, menyayangi, menghangatkan suasana dalam keluarga. Anak juga perlu melihat dan diikutkan dalam bagaimana ibu taat pada sang aturan Allah, taat pada suami. Kedekatan yang dibangun tentulah harus melalui kegiatan yang meyenangkan.
3.Ayah menjelaskan mengenai alat kelamin laki-laki dan mimpi basah pada anak laki-laki dan ibu menjelaskan tentang alat kelamin perempuan dan haidh pada anak perempuannya. Penjelasan tersebut dapat disampaikan dengan metode simulasi seperti berikut:
4.Ajarkan anak untuk merawat dirinya seperti menjaga kebersihan tubuh dan alat kelamin, mengajarkan cara bersuci dari hadats kecil dan besar (mandi wajib) dan meminta anak untuk tidak sungkan bertanya bila mereka mengalami perubahan tubuh yang terasa berbeda.
5.Pada usia ini, anak akan mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan mengenai kewajiban menutup aurat, menundukkan pandangan, dan larangan berikhtilat. Dalam hal ini, orang tua harus memberikan teladan kepada anak. Ajakan menutup aurat pada anak ini bisa dibarengi saat mengajarkan anak sholat.
Perintah menundukkan pandangan terdapat dalam firmn Allah : ”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30) (https://muslim.or.id/26590-menundukkan-pandangan-mata.html).
Penjelasan lengkap mengenai ikhtilat dapat dibaca disini : https://almanhaj.or.id/2844-ikhtilath-sebuah-maksiat.html
6.Memisahkan tempat tidur anak.
Rasulullah SAW bersabda Perintahkan anak-anak kalian shalat pada usia 7 tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya pada usia 10 tahun dan pisahkan di antara mereka tempat tidurnya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dihasankan oleh An Nawawi dalam Riyadhus Shalihin dan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud).
Nabi hanya memerintahkan untuk memisahkan antara laki dan perempuan. Tidak ada perintah memberikan untuk masing-masing anak satu kamar.
Abul Hasan Al Harawi penulis Mirqotul Mafatih Syarh Misyakatil Mashobih menjelaskan hadits tersebut di atas, "Yaitu antara anak laki dan anak perempuan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama. Dan diperbolehkan untuk dua anak laki-laki tidur bersama di satu tempat tidur demikian juga dua anak perempuan. Dengan syarat: aurat keduanya tertutup di mana aman dari hal yang haram."
Maka yang harus sangat diperhatikan orangtua, jika telah berusia 10 tahun anak laki dan anak perempuan tidak boleh di satu tempat tidur.
Adapun apakah lebih baik satu anak satu kamar atau beberapa anak laki dalam satu kamar dan beberapa anak perempuan satu kamar. Dikarenakan tidak ada perintah jelas dari nabi, maka kita boleh memilih.
Untuk memilihnya silakan kaji berdasarkan kemampuan keluarga dan kebutuhan anak-anak. Yaitu kemampuan keluarga menyediakan kamar juga kebutuhan anak-anak kita sekarang : privacy atau sharing sekaligus pelajaran apa yang harus mereka dapatkan sekarang : kenyamanan dan saling menghormati privacy atau kebersamaan dalam sharing.
(http://www.parentingnabawiyah.com/index.php/konsultasi-parenting-nabawiyah/134-memisahkan-tempat-tidur-anak)
7.Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan.
Sunnahnya adalah tidur miring ke kanan sebagaimana dalam hadits, Nabi SAW bersabda,
”Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu sebelah kanan.
Sebagian ulama menjelaskan bahwa posisi berbaring ke kanan merupakan posisi yang paling baik yang memudahkan bangun shalat malam dan baik untuk organ tubuh yaitu jantung karena akan mengurangi tekanan pada jantung yang lebih berada di bagian kiri tubuh (https://muslim.or.id/36689-tidur-miring-ke-kiri-bagi-ibu-hamil.html)
👉 Ada beberapa pertanyaan yang di ajukan temen2 dikelas bunsay :
1.Bun, kalau anak 4 tahun bertanya tentang perbedaan kelamin nya dengan adek nya, penjelasan yang diberikan sejauh mana ya bundas sebaiknya? (dr muliarahmi)
Jawaban: Kl usia 4 thn, mgkn diceritakan aja ya bun. Abang laki2. Sama seperti papa. Kl sholat pake sarung. Kl adek, perempuan sama seperti mama. Kl sholat pake mukenah.Kl msh berlanjut, mgkn bs dicba dgn simulasi ini bun..Cmiiw ya bundas (silvi octen)
2.Assalamualaikum...🙏 Sukakk materinya 😍🤩 Allohumma sholli aliiy ...💡nanya Bun.Open play n imaginative play ...egosentris, abstract... Misalnya? Crita kseharian Rosul saw ...(indahningrum)
Jawaban: Mbak, sy cb menanggapi ya, semua murid semua guru yaa kitaa 😁 Egosentris itu kemampuan untuk memahami isi pikian sendiri, namun belum mmpu memahami isi pikiran oang lain.Nah, anak2 berada ditahap egosentris. Dimana ia inginnya semua terjadi sesuai pikirannya, krn memang ia belum bs memahami orang lain.Nah, anak yg fase egosentrisnya berkembang baik, akan memiliki kemampuan menyatakan keinginannya, pendapatnya. Namun, seiring bertambah usia anak, anak perlu diajarkan mengenal pikiran/perasaan orang lain. Krn egosentris yg tdk terarahkan akan berlarut menjadi egois.(Silvi octen)
3.Menarik tentang pernikahan dini, gimana tanggapan kelompok ini.Kenapa dianjurkan? Bagaimana persiapan ortu sendiri menyiapkan bekal finansial. Kini kan bukan hanya nikah dini, tapi nikah cukup? Cukup umur, cukup ilmu, dan finansial? (naqiyyah syam)
Jawabannya : Menambahkan ya..🙏
Terkait menganjurkan menikah dini disini tentu tidak serta merta ditelan mentah - mentah. Karena ini terkait juga dengan pola asuh keluarga, value keluarga dengan visi misinya. Artinya bahawa jika ortu menginginkan hal itu, pasti sudah mempersiapkan segala sesuatunya baik ilmu, anak sendiri, juga bersiap dengan segala konsekuensinya.
Tapi juga dilihat adanya undang - undang perkawinan yang ada batas usia minimal..untuk menikah
Jadi dikembalikan pada masing - masing kesiapan keluarga. 🙏😘 (linda dwihapsari)
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar